Teks

Kamis, 30 Maret 2017

Internet dan Generasi Z (Generasi Digital)

Hasil gambar untuk anak modern vs tradisional
Hallo kembali lagi dengan saya Hasbi, terimakasih ya sebelumnya suda membaca tulisan saya dan sekrang saya akan kembali lagi menulis tentang hal yang baru. Hal apakah itu? Ya sekarang saya akan menulis tentang Internet dengan anak-anak. Ya seperti yang sudah saya bahas sebelumnya Internet itu suah mendarah daging didalam kehidupan sehari-hari kita. Rasanya jika sehari saja tidak menggunkan internet kita akan merasa resah bukan? Kita akan merasa ketinggalan informasi tentang orang-orang yang berada di sosmed, instant message dan berbagai media-media yang lain. Saya sendiri sebagai pengguna Internet merasakan hal yang sama seperti itu, dari bangun tidur sampai tidur lagi saya selalu memakai internet yang terhubung lewat smartphone saya. Maka dari itu internet sudah dikatakan sebagai dunia kedua manusia tinggal, dan sudah menjadi darah daging dengan kita, yang rasanya kit tidak bisa hidup tanpa adanya internet.
Ya begitu juga dengan penggunaan Internet pada jaman sekarang ini yang menimpa anak-anak disekitaran kita. Ya bisa kita lihat bahwa pada saat ini anak-anak juga ikut serta dalam menggunakan internet, bahkan mereka lebih pintar menggunakan internet dibandingkan dengan orangtuanya. Memang karena faktor rasa ingin tahu anak-anak lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa atau yang lebih tua sehingga anak-anak sangat mudah untuk mempelajari perkembangan teknologi internet tersebut. Pada jaman sekarang juga banyak sekali warnet-warnet di sekitar lingkungan kita, dengan uang Rp.3000 kita bisa menggunakan internet selama satu jam di warnet, kita bisa mencari apa saja di Internet, terutama anak-anak yang pada saat ini tuh banyak sekali yang bermain game online yang terhubung ke internet. Menurut hasil riset Kominfo sekitar 30juta anak-anak dan remaja di Indonesia merupakan pengguna internet. 83% merupakan anak-anak yang tinggal dikota dan 17% anak-anak yang tinggal didesa. Dari data ini terlihat bahwa anak-anak dan remaja  banyak sekali yang menggunakan internet.
Pada jaman sekarang ini kita mengetahui bahwa game online sedang merajalela dikalangan anak-anak dan remaja di Indonesia. Kemunculan game online itu hadir setelah adanya internet dan banyak warnet-warnet tempat bermain games. Khususnya dikota banyak sekali anak-anak sekolah yang ketika pulang sekolah tidak langsung pulang kerumahnya, melainkan pergi ke warnet bersama teman-temannya untuk bermain game online. Begitupun dengan saya ketika waktu SMP, pada waktu itu saya juga pernah terjerumus kedalam dunia game online. Game yang dulu saya mainkan adalah Point Blank, Point Blank merupakan sebuah permainan online yang berbasis RPG atau perang-perangan antara polisi dengan teroris. Permainan itu sangatlah seru dan dimainkan bersama-sama dengan teman saya. Saya selalu membeli voucher game itu hanya untuk membeli senjata, biasanya saya satu minggu mengeluarkan ung sekitar Rp.20.000 hanya untuk membeli voucher. Dulu saya bermain game itu di warnet sepulang saya sekolah, hamper setiap hari saya pergi ke warnet, setiap hari sekitar 2 jam saya bermain diwarnet, karena dirumah saya tidak memasang jaringan internet. Game online itu membuat saya kecanduan, sehri saja tidak main game saya ketinggaln info-info baik senjata gratis, item gratis dan banyak lainnya. Semakin kesini saya semakin sadar bahwa bermain game online ini membuat saya habis uang, selain itu membuat waktu saya terbuang, dan pernh saya tidak bisa mengerjakan ulangan karena saya bermin game online sehingga lup untuk belajar. Dari hal itu saya mulai berpikir jik say terus bermain game online terus menerus sekolah saya akan terganggu, dan uangpun menjadi boros.
Berbeda dengan diligkungan rumah nenek saya, rumah nenek saya jaraknya lumayan agak jauh dari pusat kota, sehingga kehidupan disana masih sederhana dan belum terkontaminasi dengan keadaan Internet. Anak-anak disana masih sering bermain bersama anak-anak yang lain disekitran rumahnya, setiap sore mereka selalu bermain bola, petak umpet, dan berbagai permainan tradisional lainnya. Terkadang saya juga menjadi rindu dengan kumpulnya anak-anak setiap sore hari,l berbeda dengan pas jaman saya SMP yang dimana anak-anak di lingkungan saya sudah terkontaminasi dengan kehadiran game online, dan mereka cenderung bermain dirumahnya masing-masing dibandingkan bermain bersama di luar. Maka dari itu pengaruh adanya internet ini juga membuat anak-anak pada jaman sekarang malas untuk melakukan sesuatu dan mereka cenderung terisolir dengan lingkungan sekitar rumahnya.
Menurut Spigel (1992) dia berpendpat bahwa media digunakan sebagai alat pengembangan pendidikan anak, namun disisi lain mencegah mereka agar melakukan kegiatan yang lebih sehat. Tetapi selain dari itu kehadiran internet juga sangat bermanfaat sekali untuk perkembangan pengetahuan anak. Karena pada masa anak-anaklah timbul rasa ingin tahu yang tinggi. Dengan adanya internet ini memudahkan anak-anak untuk mencari informasi mengenai sesuatu yang dia inginkan dan minati. Disisi lain internet juga bisa mengajak anak-anak menjadi mempunyai pemikiran yang luas dan banyak akal, karena semua informasi terdapat di internet. Menurut Seymor Papert (1993) berpendapat bahwa komputer dan mendia membawa bentuk-bentuk baru dalam belajar. Hadirnya komputer membuat kebiasaaan anak-anak menjadi malas dalam belajar dan membuat mereka frustasi belajar dengan metode kuno. Didalam dunia pendidikan juga internet bisa dijadikan alat bahn ajar, karena seperti yang kita ketahui sifat anak-anak mudah jenuh. Mungkin disekolah anak-anak hanya belajar melihat papan tulis saja yang diisi dengan tulisan-tulisan tentng pelajaran. Berbeda dengan menggunakan komputer dan internet. Dengan komputer dan internet maka akan terciptalah ruang belajar baru, yang dimana anak-anak tidak akan merasa jenuh dan mungkin mereka akan menikmati proses belajar itu.
Dengan adanya internet juga mungkin anak-anak akan membuat suatu komunitas. Misalnya komunitas gamers. Dimana para anak-anak itu akan bersatu dan bertukar pikiran antra setiap anggota komunitas itu, selain itu mereka juga terkadang bisa menjadikan internet itu sebagai alat untuk berjualan ID atau item disebuah permainan, yang harganya lumayan untuk menambah-nambah uang jajan.

Memang dari kehairan internt itu banyak sekali dampak-dampak yang kita rasakan terutama pada anak anak, yang mungkin berbeda antra anak-anak jaman dahulu sebelum muncul internet dengan anak-anak masa kini yang selalu tergantung dengan internet. Bagaimanapun kemajuan teknologi ini tidak bisa kita hentikan, tetapi kita harus bisa memilah dan memilih mana yang baik untuk kita konsumsi. Terutama kepada anak-anak kita harus mengajak mereka untuk menggunakan intenet dengan bijak. Mungkin di internet juga banyak sekali bahaya-bahaya yang sedang mengancam kita tetapi kita tidak mengetahui bahwa ancama itu sedang mengancam kita, karena sifat orang-orang di dunia internet itu maya tidak terlihat secara langsung

0 komentar:

Posting Komentar

Kamis, 30 Maret 2017

Internet dan Generasi Z (Generasi Digital)

Hasil gambar untuk anak modern vs tradisional
Hallo kembali lagi dengan saya Hasbi, terimakasih ya sebelumnya suda membaca tulisan saya dan sekrang saya akan kembali lagi menulis tentang hal yang baru. Hal apakah itu? Ya sekarang saya akan menulis tentang Internet dengan anak-anak. Ya seperti yang sudah saya bahas sebelumnya Internet itu suah mendarah daging didalam kehidupan sehari-hari kita. Rasanya jika sehari saja tidak menggunkan internet kita akan merasa resah bukan? Kita akan merasa ketinggalan informasi tentang orang-orang yang berada di sosmed, instant message dan berbagai media-media yang lain. Saya sendiri sebagai pengguna Internet merasakan hal yang sama seperti itu, dari bangun tidur sampai tidur lagi saya selalu memakai internet yang terhubung lewat smartphone saya. Maka dari itu internet sudah dikatakan sebagai dunia kedua manusia tinggal, dan sudah menjadi darah daging dengan kita, yang rasanya kit tidak bisa hidup tanpa adanya internet.
Ya begitu juga dengan penggunaan Internet pada jaman sekarang ini yang menimpa anak-anak disekitaran kita. Ya bisa kita lihat bahwa pada saat ini anak-anak juga ikut serta dalam menggunakan internet, bahkan mereka lebih pintar menggunakan internet dibandingkan dengan orangtuanya. Memang karena faktor rasa ingin tahu anak-anak lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa atau yang lebih tua sehingga anak-anak sangat mudah untuk mempelajari perkembangan teknologi internet tersebut. Pada jaman sekarang juga banyak sekali warnet-warnet di sekitar lingkungan kita, dengan uang Rp.3000 kita bisa menggunakan internet selama satu jam di warnet, kita bisa mencari apa saja di Internet, terutama anak-anak yang pada saat ini tuh banyak sekali yang bermain game online yang terhubung ke internet. Menurut hasil riset Kominfo sekitar 30juta anak-anak dan remaja di Indonesia merupakan pengguna internet. 83% merupakan anak-anak yang tinggal dikota dan 17% anak-anak yang tinggal didesa. Dari data ini terlihat bahwa anak-anak dan remaja  banyak sekali yang menggunakan internet.
Pada jaman sekarang ini kita mengetahui bahwa game online sedang merajalela dikalangan anak-anak dan remaja di Indonesia. Kemunculan game online itu hadir setelah adanya internet dan banyak warnet-warnet tempat bermain games. Khususnya dikota banyak sekali anak-anak sekolah yang ketika pulang sekolah tidak langsung pulang kerumahnya, melainkan pergi ke warnet bersama teman-temannya untuk bermain game online. Begitupun dengan saya ketika waktu SMP, pada waktu itu saya juga pernah terjerumus kedalam dunia game online. Game yang dulu saya mainkan adalah Point Blank, Point Blank merupakan sebuah permainan online yang berbasis RPG atau perang-perangan antara polisi dengan teroris. Permainan itu sangatlah seru dan dimainkan bersama-sama dengan teman saya. Saya selalu membeli voucher game itu hanya untuk membeli senjata, biasanya saya satu minggu mengeluarkan ung sekitar Rp.20.000 hanya untuk membeli voucher. Dulu saya bermain game itu di warnet sepulang saya sekolah, hamper setiap hari saya pergi ke warnet, setiap hari sekitar 2 jam saya bermain diwarnet, karena dirumah saya tidak memasang jaringan internet. Game online itu membuat saya kecanduan, sehri saja tidak main game saya ketinggaln info-info baik senjata gratis, item gratis dan banyak lainnya. Semakin kesini saya semakin sadar bahwa bermain game online ini membuat saya habis uang, selain itu membuat waktu saya terbuang, dan pernh saya tidak bisa mengerjakan ulangan karena saya bermin game online sehingga lup untuk belajar. Dari hal itu saya mulai berpikir jik say terus bermain game online terus menerus sekolah saya akan terganggu, dan uangpun menjadi boros.
Berbeda dengan diligkungan rumah nenek saya, rumah nenek saya jaraknya lumayan agak jauh dari pusat kota, sehingga kehidupan disana masih sederhana dan belum terkontaminasi dengan keadaan Internet. Anak-anak disana masih sering bermain bersama anak-anak yang lain disekitran rumahnya, setiap sore mereka selalu bermain bola, petak umpet, dan berbagai permainan tradisional lainnya. Terkadang saya juga menjadi rindu dengan kumpulnya anak-anak setiap sore hari,l berbeda dengan pas jaman saya SMP yang dimana anak-anak di lingkungan saya sudah terkontaminasi dengan kehadiran game online, dan mereka cenderung bermain dirumahnya masing-masing dibandingkan bermain bersama di luar. Maka dari itu pengaruh adanya internet ini juga membuat anak-anak pada jaman sekarang malas untuk melakukan sesuatu dan mereka cenderung terisolir dengan lingkungan sekitar rumahnya.
Menurut Spigel (1992) dia berpendpat bahwa media digunakan sebagai alat pengembangan pendidikan anak, namun disisi lain mencegah mereka agar melakukan kegiatan yang lebih sehat. Tetapi selain dari itu kehadiran internet juga sangat bermanfaat sekali untuk perkembangan pengetahuan anak. Karena pada masa anak-anaklah timbul rasa ingin tahu yang tinggi. Dengan adanya internet ini memudahkan anak-anak untuk mencari informasi mengenai sesuatu yang dia inginkan dan minati. Disisi lain internet juga bisa mengajak anak-anak menjadi mempunyai pemikiran yang luas dan banyak akal, karena semua informasi terdapat di internet. Menurut Seymor Papert (1993) berpendapat bahwa komputer dan mendia membawa bentuk-bentuk baru dalam belajar. Hadirnya komputer membuat kebiasaaan anak-anak menjadi malas dalam belajar dan membuat mereka frustasi belajar dengan metode kuno. Didalam dunia pendidikan juga internet bisa dijadikan alat bahn ajar, karena seperti yang kita ketahui sifat anak-anak mudah jenuh. Mungkin disekolah anak-anak hanya belajar melihat papan tulis saja yang diisi dengan tulisan-tulisan tentng pelajaran. Berbeda dengan menggunakan komputer dan internet. Dengan komputer dan internet maka akan terciptalah ruang belajar baru, yang dimana anak-anak tidak akan merasa jenuh dan mungkin mereka akan menikmati proses belajar itu.
Dengan adanya internet juga mungkin anak-anak akan membuat suatu komunitas. Misalnya komunitas gamers. Dimana para anak-anak itu akan bersatu dan bertukar pikiran antra setiap anggota komunitas itu, selain itu mereka juga terkadang bisa menjadikan internet itu sebagai alat untuk berjualan ID atau item disebuah permainan, yang harganya lumayan untuk menambah-nambah uang jajan.

Memang dari kehairan internt itu banyak sekali dampak-dampak yang kita rasakan terutama pada anak anak, yang mungkin berbeda antra anak-anak jaman dahulu sebelum muncul internet dengan anak-anak masa kini yang selalu tergantung dengan internet. Bagaimanapun kemajuan teknologi ini tidak bisa kita hentikan, tetapi kita harus bisa memilah dan memilih mana yang baik untuk kita konsumsi. Terutama kepada anak-anak kita harus mengajak mereka untuk menggunakan intenet dengan bijak. Mungkin di internet juga banyak sekali bahaya-bahaya yang sedang mengancam kita tetapi kita tidak mengetahui bahwa ancama itu sedang mengancam kita, karena sifat orang-orang di dunia internet itu maya tidak terlihat secara langsung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar