Kamis, 30 Maret 2017
Internet dan Generasi Z (Generasi Digital)
09.19
No comments
Hallo
kembali lagi dengan saya Hasbi, terimakasih ya sebelumnya suda membaca tulisan
saya dan sekrang saya akan kembali lagi menulis tentang hal yang baru. Hal
apakah itu? Ya sekarang saya akan menulis tentang Internet dengan anak-anak. Ya
seperti yang sudah saya bahas sebelumnya Internet itu suah mendarah daging
didalam kehidupan sehari-hari kita. Rasanya jika sehari saja tidak menggunkan
internet kita akan merasa resah bukan? Kita akan merasa ketinggalan informasi
tentang orang-orang yang berada di sosmed, instant message dan berbagai
media-media yang lain. Saya sendiri sebagai pengguna Internet merasakan hal
yang sama seperti itu, dari bangun tidur sampai tidur lagi saya selalu memakai
internet yang terhubung lewat smartphone saya. Maka dari itu internet sudah
dikatakan sebagai dunia kedua manusia tinggal, dan sudah menjadi darah daging
dengan kita, yang rasanya kit tidak bisa hidup tanpa adanya internet.
Ya
begitu juga dengan penggunaan Internet pada jaman sekarang ini yang menimpa
anak-anak disekitaran kita. Ya bisa kita lihat bahwa pada saat ini anak-anak
juga ikut serta dalam menggunakan internet, bahkan mereka lebih pintar
menggunakan internet dibandingkan dengan orangtuanya. Memang karena faktor rasa
ingin tahu anak-anak lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa atau yang
lebih tua sehingga anak-anak sangat mudah untuk mempelajari perkembangan
teknologi internet tersebut. Pada jaman sekarang juga banyak sekali
warnet-warnet di sekitar lingkungan kita, dengan uang Rp.3000 kita bisa
menggunakan internet selama satu jam di warnet, kita bisa mencari apa saja di
Internet, terutama anak-anak yang pada saat ini tuh banyak sekali yang bermain
game online yang terhubung ke internet. Menurut hasil riset Kominfo sekitar
30juta anak-anak dan remaja di Indonesia merupakan pengguna internet. 83%
merupakan anak-anak yang tinggal dikota dan 17% anak-anak yang tinggal didesa. Dari
data ini terlihat bahwa anak-anak dan remaja
banyak sekali yang menggunakan internet.
Pada
jaman sekarang ini kita mengetahui bahwa game online sedang merajalela
dikalangan anak-anak dan remaja di Indonesia. Kemunculan game online itu hadir
setelah adanya internet dan banyak warnet-warnet tempat bermain games. Khususnya
dikota banyak sekali anak-anak sekolah yang ketika pulang sekolah tidak
langsung pulang kerumahnya, melainkan pergi ke warnet bersama teman-temannya
untuk bermain game online. Begitupun dengan saya ketika waktu SMP, pada waktu
itu saya juga pernah terjerumus kedalam dunia game online. Game yang dulu saya
mainkan adalah Point Blank, Point Blank merupakan sebuah permainan online yang
berbasis RPG atau perang-perangan antara polisi dengan teroris. Permainan itu
sangatlah seru dan dimainkan bersama-sama dengan teman saya. Saya selalu
membeli voucher game itu hanya untuk membeli senjata, biasanya saya satu minggu
mengeluarkan ung sekitar Rp.20.000 hanya untuk membeli voucher. Dulu saya
bermain game itu di warnet sepulang saya sekolah, hamper setiap hari saya pergi
ke warnet, setiap hari sekitar 2 jam saya bermain diwarnet, karena dirumah saya
tidak memasang jaringan internet. Game online itu membuat saya kecanduan, sehri
saja tidak main game saya ketinggaln info-info baik senjata gratis, item gratis
dan banyak lainnya. Semakin kesini saya semakin sadar bahwa bermain game online
ini membuat saya habis uang, selain itu membuat waktu saya terbuang, dan pernh
saya tidak bisa mengerjakan ulangan karena saya bermin game online sehingga lup
untuk belajar. Dari hal itu saya mulai berpikir jik say terus bermain game
online terus menerus sekolah saya akan terganggu, dan uangpun menjadi boros.
Berbeda
dengan diligkungan rumah nenek saya, rumah nenek saya jaraknya lumayan agak
jauh dari pusat kota, sehingga kehidupan disana masih sederhana dan belum
terkontaminasi dengan keadaan Internet. Anak-anak disana masih sering bermain
bersama anak-anak yang lain disekitran rumahnya, setiap sore mereka selalu
bermain bola, petak umpet, dan berbagai permainan tradisional lainnya. Terkadang
saya juga menjadi rindu dengan kumpulnya anak-anak setiap sore hari,l berbeda
dengan pas jaman saya SMP yang dimana anak-anak di lingkungan saya sudah
terkontaminasi dengan kehadiran game online, dan mereka cenderung bermain
dirumahnya masing-masing dibandingkan bermain bersama di luar. Maka dari itu
pengaruh adanya internet ini juga membuat anak-anak pada jaman sekarang malas
untuk melakukan sesuatu dan mereka cenderung terisolir dengan lingkungan
sekitar rumahnya.
Menurut
Spigel (1992) dia berpendpat bahwa media digunakan sebagai alat pengembangan
pendidikan anak, namun disisi lain mencegah mereka agar melakukan kegiatan yang
lebih sehat. Tetapi selain dari itu kehadiran internet juga sangat bermanfaat
sekali untuk perkembangan pengetahuan anak. Karena pada masa anak-anaklah
timbul rasa ingin tahu yang tinggi. Dengan adanya internet ini memudahkan
anak-anak untuk mencari informasi mengenai sesuatu yang dia inginkan dan
minati. Disisi lain internet juga bisa mengajak anak-anak menjadi mempunyai
pemikiran yang luas dan banyak akal, karena semua informasi terdapat di
internet. Menurut Seymor Papert (1993) berpendapat bahwa komputer dan mendia
membawa bentuk-bentuk baru dalam belajar. Hadirnya komputer membuat kebiasaaan
anak-anak menjadi malas dalam belajar dan membuat mereka frustasi belajar
dengan metode kuno. Didalam dunia pendidikan juga internet bisa dijadikan alat
bahn ajar, karena seperti yang kita ketahui sifat anak-anak mudah jenuh. Mungkin
disekolah anak-anak hanya belajar melihat papan tulis saja yang diisi dengan
tulisan-tulisan tentng pelajaran. Berbeda dengan menggunakan komputer dan
internet. Dengan komputer dan internet maka akan terciptalah ruang belajar
baru, yang dimana anak-anak tidak akan merasa jenuh dan mungkin mereka akan
menikmati proses belajar itu.
Dengan
adanya internet juga mungkin anak-anak akan membuat suatu komunitas. Misalnya komunitas
gamers. Dimana para anak-anak itu akan bersatu dan bertukar pikiran antra
setiap anggota komunitas itu, selain itu mereka juga terkadang bisa menjadikan
internet itu sebagai alat untuk berjualan ID atau item disebuah permainan, yang
harganya lumayan untuk menambah-nambah uang jajan.
Memang
dari kehairan internt itu banyak sekali dampak-dampak yang kita rasakan
terutama pada anak anak, yang mungkin berbeda antra anak-anak jaman dahulu
sebelum muncul internet dengan anak-anak masa kini yang selalu tergantung
dengan internet. Bagaimanapun kemajuan teknologi ini tidak bisa kita hentikan,
tetapi kita harus bisa memilah dan memilih mana yang baik untuk kita konsumsi. Terutama
kepada anak-anak kita harus mengajak mereka untuk menggunakan intenet dengan
bijak. Mungkin di internet juga banyak sekali bahaya-bahaya yang sedang
mengancam kita tetapi kita tidak mengetahui bahwa ancama itu sedang mengancam
kita, karena sifat orang-orang di dunia internet itu maya tidak terlihat secara
langsung
Senin, 27 Maret 2017
Servis Lampu Berlimpah Rupiah
19.22
No comments
Purwokerto- Bagi
sebagian orang rasanya aneh mendengar kata “Servis Lampu” ya memang sangat
jarang orang yang membuka jasa servis lampu. Berbeda halnya dengan Bapak Budi
yang membuka jasa servis lampu di sekitaran Gor Satria Jl.Prof. Dr.Suharso
Purwokerto. Dia selalu berjualan dari sore hari sekitar pukul 17.00 – malam hari
sekitar pukul 22.00. Untuk menyervis sebuah lampu dia hanya membutuhkan obeng
dan solder saja. Selain menerima jasa servis lampu, Bapak Budi juga berjualan
lamu-lampu bekas yang harganya mulai dari Rp.5000. Menurut Bapak Budi biasanya
yang menyervis lampu itu kebanyakan mahasiswa dan pedagang kecil, karena
harganya murah dan kulitasnya tidak jauh berbeda dengan lampu baru. Menurut salah
satu pelanggan “ya lumayan mas harganya murah dibanding dengan lampu yang baru”.
Memang unik sekali jarang orang yang menyulap lampu mati menjadi hidup kembali.
09/03/2017
Kamis, 23 Maret 2017
Masyarakat dan Internet
07.06
No comments
Hallo kawan kembali lagi dengan saya Hasbi Fauzi Ramadhan,
yang pada minggu kemarin saya telah memposting tentang hubungan Komunitas
Dengan Media. Ya disini sekarang saya akan kembali menulis tentang hal yang
sekarang ini menjadi trendy modern di seluruh dunia yaitu Internet. Pasti kita
semua tahu apa itu Internet. Internet pada masa kini sudah tidak bisa kita
pisahkan lagi didalam kehidupan sehari-hari, semua hal kita lakukan di Internet
mulai bangun tidur sampai tidur lagi tetntunya kita selalu terkoneksi dengan
namanya Internet. Di Internet kita bisa melakukan interaksi dengan fitur fitur
seperti media sosial, lalu di Internet juga kita bisa mencari dan menemukan
semua informasi dengan cepat dan mudah. Salah satunya adalah media sosial, social messaging seperti line, whatsapp,
bbm dan berbagai aplikasi lainnya. Pada jaman sekarang ini rasanya kita seperti
ketinggalan jaman sekali jika tidak mempunyai media sosial, media sosial pada
jaman sekarang ini dijadikan parameter oleh orang-orang, jika mempunyai media
sosial kita dianggap gaul, dan jika seseorang tidak mempunyai media sosial maka
dianggap ketinggalan jaman. Hal ini terjadi terutama pada anak-anak remaja yang
kita sebut sebagai Setan Medsos, mengapa
disebut setan medsos? Karena setiap saat pasti mereka selalu online dalam semua
sosial media yang mereka pakai, selain itu update status dan banyak lagi yang
mereka lakukan saat ini.
Pengguana Internet di Indonesia sangatlah banyak sekali,
berdasarkan informasi yang tertulis di kompas.com mengenai survey tentang penggunaan internet di
Indoneia, Indonesai menempati posisi ke enam negar yang menggunakan Internet. Selain
itu APJII ( Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia melakukan survey
pada tahun 2016 menemukan bahwa 132,7juta orang Indonesia telah terhubung
kejaringan Internet, sedangkan jumlah penduduk Indonesia sekitar 256,2juta jiwa
dan masyarakat terbesar yang menggunakan Internet yaitu dari pulau jawa yaitu
86,3juta. APJII juga menyebtkan bahwa kenaikan angka yang signifikan ini karena
adanya smartphone. Smartphone membawa
dampak yang sangat pesat didalam perkembangan pemakaian Internet pada saat ini,
karena sifatnya yang mudah dibawa kemana saja, menjadikan smartphone sebagai barang favorit terutama pada anak-anak remaja
saat ini.
Selain perkembangan Internet yang saat ini sudah melaju
dengan pesat, disitu juga terdapat para masyrakat terutama di Indonesia yang
masih belum bisa menggunakan Internet seperti kebanyakan orang-orang. Mungkin karena
ada sebagian besar masyarakat menganggap bahwa buat apa Internet, tanpa
internet juga kita bisa melakukan komunikasi. Selain itu ada juga pemikiran
bahwa harga untuk mengakses Internet itu mahal, faktor ekonomi sangat
mempengaruhi sekali dengan pemakaian internet ini. Selain itu yang telah
disampaikan oleh Van Dijk (1994) terdapat empat kendala yang mempengaruh new media diantaranya (1) orang tidak
terampil dan diintimdasi oleh teknologi baru atau memiliki pengalaman yang
buruk tentang penggunaan new media itu. (2) Tidak ada akses untuk mengakses
sebuah jaringan. (3) kurangnya keramahan pengguna. (4) kurangnya kesempatan
pengguna yang signifikan. Dari alasan-alasan itu saya melihat bahwa Indonesia
juga mempunyai kendala seperti itu. Di Indonesia banyak sekali masyarakat yang
tidak pernah menggunakan internet, karena mereka tinggal di pedalaman yang
sangat jauh dan sulit untuk diakses. Ini menyebabkan ketidakmerataan penyebaran
Internet, sehingga Kementrian Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia
mengambil langkah yang menurut saya sangat baik, yaitu “Internet Masuk Desa”
program ini pada awalnya berjalan dengan lancar dan sudah banyak desa-desa
terpencil yang sudah mendapatkan bantuan agar bisa mengakses Internet. Program ini
awalnya sempat terhenti karena faktor-faktor internal dari kominfo sehingga
proyek ini terbengkalai. Namun setelah saya kembali telusuri dari web kominfo.go.id bahwa pada Tahun 2015 kemarin,
Kominfo kembali meneruskan program ini dengan dana Rp. 3 Triliun. Ini sungguh
dana yang cukup besar sekali, mengingat banyak sekali desa-desa terpencil yang
belum bisa mengakses jaringan internet.
Tetapi walaupun seperti itu Internet mudah begitu saja
diterima oleh orang-orang, terutama masyrakat yang mempunyai tradisi atau suatu
kebudayaan yang sangat kental seperti di Kampung Naga Tasikmalaya. Karena masyarkat
seperti itu mempunyai pemikiran buat apa menggunakan Internet dia bisa
berkomunikasi kapan saja mereka mau dengan cara bertemu langsung. Ini menjadi
persoalan mengapa internet susah untuk masuk ke suatu masyarakat yang mempunyai
pemikiran seperti itu.
Begitupun dengan orang-orang yang tinggal dikota, yang
sangat mudah untuk mengakses Internet dengan banyak sekali fasilitas-fasilitas
yang mendukungnya. Mereka juga ada yang merasa kesulitan menggunakan Internet. Contohnya
yaitu Tante saya, walaupun dia tinggal dikota dia tidak bisa mengakses
Internet, dia sudah diajari oleh anak-anaknya tetapi bagi dia Internet ini
merupakan hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Dia lebih memilih membaca Koran
dibandingkan mencari informasi di Internet. Selain itu seperti di kota saya
yaitu Kampung Dukuh yang lokasinya cukup lumayan jauh dari kota. Orang -orang
sana tidak mau untuk membuka diri dan menerima teknologi-teknologi baru, mereka
cenderung menutup diri dan tidak mau untuk menerima hal-hal baru. Karena bagia
mereka hal-hal yang baru itu menyesatkan dan mereka memilih untuk tetap
mempertahankan sesuai dengan kebiasaan masyarakatnya dari dulu.
Didalam jaman internet sekarang ini kita harus cerdas dan
pandai untuk menggunakan internet, internet harus kita jadikan sebagai hal
positif. Kita juga tidak boleh percaya langsung oleh apa-apa yang disampaikan
didalam sebuah Internet, karena bisa saja Internet dijadikan alat untuk
kepentingan politik, lalu ada orang-orang yang mencurangi dengan menyebarkan
berita-berita hoax untuk menjatuhkan
lawan-lawan politiknya. Maka dari itu kita harus cermat didalam menangkap
informasi di sebuah internet agar kita tidak terjerumus kedalam
propaganda-propaganda yang dilakuakan oleh sekelompok orang agar kita mengikuti
dan menuruti sesuai dengan apa yang mereka mau.
Tunggu saya dengan tulisan-tulisan yang baru ya kawan
Kamis, 16 Maret 2017
Komunitas Dengan Media
08.22
No comments
Hallo
viewers apa kabar? Semoga baik-baik aja ya. Udah lama saya tidak posting di
blog. Ya kali ini saya akan menulis tentang media. Ya media, media itu
merupakan sarana untuk menyampaikan informasi dari seseorang kepada orang lain
melalui saluran tertentu. Pada jaman sekarang ini memang media sangatlah banyak
sekali, terutama yang sekarang sedang ramai di masyarakat itu adalah media
online. Sekarang ini banyak sekali orang-orang yang memakai media online, karena
media online itu merupakan suatu media yang dimana kita harus mempunyai alat
untuk terhubung dengan orang lain. Alat itu bisa smartphone, laptop dan berbagi
gadget lainnya yang terhubung ke jaringan internet. Media sosial ini merupakan
sebuah media baru, yang dimana didalam penympian informasi, tidaklah
membutuhkan waktu yang sangat lama. Cukup dengan beberapa menit saja kita sudah
bisa menyampaikan dan mencari suatu informasi dengan cepat dan sumbernyapun
banyak juga. Didalam media sosial juga
kita bisa membuat suatu komunitas atau
grup tentang semua hal sesuai dengan minat kita. Biasanya komunitas itu berada
di media sosial seperti facebook atau seperti di dalam instant messaging. Suatu komunitas yang terbentuk didalam media
sosial itu dinamakan sebagai komunitas virtual. Komunitas virtual
merupakan suatu komunitas yang berada didalam dunia maya. Didalam komunitas
virtual itu juga kita tidak harus bertemu secara langsung dengan orang-orang
yang ingin kita hubungi. Kelebihan dari komunitas virtual juga, kita
berinteraksi tidak membutuhkan tempat dan waktu. Kita bisa kapan saja melakukan
interaksi dengan orang-orang karena
interaksinya melalui media sosial. Selain virtual
community juga terdapat Organic
Community, berbeda dengan community
virtual, organic community cara berinteraksinya langsung bertatap muka dan
berinteraksi menggunakan bahasa verbal dan nonverbal. Selain itu dari organic community membutuhkan ruang dan
waktu untuk mereka bisa berinteraksi antara satu dengan yang lain. Tentunya didalam
komunitas ini setiap individu harus mempunyai waktu agar mereka bisa mengobrol
dan berinteraksi antara sesame anggota komunitas. Sekarang saya juga sedang
mengalami hal seperti itu, saya merupakan salah satu anggota dari komunitas
virtual yaitu Indonesia Corolla Dx Community. Itu merupakan sebuah komunitas
yang dimana isinya merupakan pecinta mobil tua yaitu Toyota Corolla Dx yang
dirakit pada tahun 1980-1983. Saya mengikuti komunitas itu di media sosial
facebook. Didalam komunitas itu saya bertemu dengan banyak orang yang mempunyai
kesukaan yang sama dengan saya. Lalu didalam komunitas itu saya berinteraksi
dengan orang lain yang tidak saya kenal dan lokasinya jauh dengan saya. Didalam
komunitas itu saya sharing dan mencari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan
kesukaan saya itu. Menurut saya grup di facebook itu sangat bermanfaat bagi
orang-orang. Karena itu bisa dijadikan media untuk saling mengenal dan saling
bertukar pilihan antara para anggotanya. Didalam grup itu juga saya menemukan
orang-orang yang tempatnya satu kota dengan saya. Setelah saya mengetahui bahwa
ada juga orang yang satu kota dengan saya yang merupakan salah satu anggota
dari komunitas di facebook itu. Akhirnya karena sering berinteraksi dengan
orang-orang yang satu kota dengan saya itu didalam media sosial, akhirya
kamipun mengadakan acara untuk berkumpul dengan orang-orang yang menyukai
Corolla DX di kota Garut. Disitu kami saling berkenalan satu sama lain, pada
waktu awal bertemu hanya sedikit orang yang datng sekitar 5 orang, dari situ
kami merintis untuk dibuat suatu komunitas, akhirnya saya dan temn-temn memberi
nama komunitas itu Corolla DX Garoet. Maka disitu terjadi Organic Community, karena pada hari itu saya berkumpul dengan
teman-teman saya yang mempunyai kesukaan yang sama dengan saya. Setelah itu
kami selalu mengadakan agenda berkumpul yang diadakan seminggu sekali yaitu
pada malam minggu. Didalam komunitas itu juga kami mempunyai tujuan yaitu ingin
mengajak teman-teman yang mempunyai kesukaan terhadap Corolla DX untuk bisa
bergabung dan menjadi sebuah komunitas yang besar. Setelah membuat komunitas
itu, ternyata banyak sekali orang-orang yang ikut berpartisipasi dan sekarang
jumlah anggota komunitas saya itu sekitar 40 orang. Menurut saya komunitas ini
sangat memberikan dampak positif, karena seperti yang kita kethui bahwa yang
namanya kendaraan tua identic dengan mogok dan akan mendapatkan banyak kendala.
Dengan aanya komunitas ini kita bisa sharing antr sesame anggota, agar kita
mempunyai pencerahan apa yang harus dilakukan ketika mobil mogok, lalu dimana
mencari sparepart dan banyak hal
positif lainnya yang kamu dapat dari komunitas itu. Selain didalam Organic Community , komunitas saya juga
termasuk kedalam Virtual Community karena
kami juga mempunyai grup yaitu di WA, yang isinya merupakan anggot-anggota daro
komunitas DX itu. Didalam grup itu juga biasnya terdapat diskusi-diskusi
seperti membuat event, lalu laporan kas, dan banyak sekali yang berurusan
dengan komunitas itu. Karena jika berkumpul tidak semuanya bisa mengikuti
perkumpulan itu, karena rata-rata anggota komunitas saya itu umurya sudah
dewasa ada juga yang umurnya sudah lebih dari 40 tahun. Selain itu ada
kesibukan kesibukan karena mereka bekerja, sehingga terkadang tidak sempat
untuk bertemu langsung, jadi interaksiya hanya bisa dilakukan didalam instant messaging tadi. Tetapi dalam virtual community komunitas saya, saya
juga terkadang mendapatkan kendala-kendla. Kendala itu berupa kesalah pahaman
informasi antra pemberi informasi dengan penerima informasi, kesalahpahaman itu
bisa membuat ftal dan anggota didlam komunitas saya itu tidak harmonis. Memang sebaiknya
penyampaian informasi itu disampaikan secra langsung berttp muka tetapi kita
harus menyesuaikan ruang dan waktu karena setiap anggota dari komunitas say itu
mempunyai kesibukannya sendiri-sendiri.
Ya
jadi perkembagan sebuah teknologi itu memberikan banyak sekali manfaat bagi
kita terutama didalam hal mencari informasi dan mendpatkan informasi. Dengan teknologi
yang canggih seperti sekarang ini yaitu era
internet kita bisa dengan cepat untuk mencari informasi yang kita ingin
ketahui. Kemajuan informasi itu juga bisa membentuk sebuah komunitas virtual
yang sesuai dengan keinginan dan kesukaan kita. Dalam menggunakan teknologi itu
juga kita harus tetap mengerti aturan dan batasan agar tidak terjadi konflik
antara sesama anggota komunitas itu.
Ya
terimakasih kepada pembaca yang sudah membaca pengalaman saya yang bertema new media . tunggu saya dengan
tulisan-tulisan saya yang baru kawan-kawan. J
Kamis, 30 Maret 2017
Internet dan Generasi Z (Generasi Digital)
Hallo
kembali lagi dengan saya Hasbi, terimakasih ya sebelumnya suda membaca tulisan
saya dan sekrang saya akan kembali lagi menulis tentang hal yang baru. Hal
apakah itu? Ya sekarang saya akan menulis tentang Internet dengan anak-anak. Ya
seperti yang sudah saya bahas sebelumnya Internet itu suah mendarah daging
didalam kehidupan sehari-hari kita. Rasanya jika sehari saja tidak menggunkan
internet kita akan merasa resah bukan? Kita akan merasa ketinggalan informasi
tentang orang-orang yang berada di sosmed, instant message dan berbagai
media-media yang lain. Saya sendiri sebagai pengguna Internet merasakan hal
yang sama seperti itu, dari bangun tidur sampai tidur lagi saya selalu memakai
internet yang terhubung lewat smartphone saya. Maka dari itu internet sudah
dikatakan sebagai dunia kedua manusia tinggal, dan sudah menjadi darah daging
dengan kita, yang rasanya kit tidak bisa hidup tanpa adanya internet.
Ya
begitu juga dengan penggunaan Internet pada jaman sekarang ini yang menimpa
anak-anak disekitaran kita. Ya bisa kita lihat bahwa pada saat ini anak-anak
juga ikut serta dalam menggunakan internet, bahkan mereka lebih pintar
menggunakan internet dibandingkan dengan orangtuanya. Memang karena faktor rasa
ingin tahu anak-anak lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa atau yang
lebih tua sehingga anak-anak sangat mudah untuk mempelajari perkembangan
teknologi internet tersebut. Pada jaman sekarang juga banyak sekali
warnet-warnet di sekitar lingkungan kita, dengan uang Rp.3000 kita bisa
menggunakan internet selama satu jam di warnet, kita bisa mencari apa saja di
Internet, terutama anak-anak yang pada saat ini tuh banyak sekali yang bermain
game online yang terhubung ke internet. Menurut hasil riset Kominfo sekitar
30juta anak-anak dan remaja di Indonesia merupakan pengguna internet. 83%
merupakan anak-anak yang tinggal dikota dan 17% anak-anak yang tinggal didesa. Dari
data ini terlihat bahwa anak-anak dan remaja
banyak sekali yang menggunakan internet.
Pada
jaman sekarang ini kita mengetahui bahwa game online sedang merajalela
dikalangan anak-anak dan remaja di Indonesia. Kemunculan game online itu hadir
setelah adanya internet dan banyak warnet-warnet tempat bermain games. Khususnya
dikota banyak sekali anak-anak sekolah yang ketika pulang sekolah tidak
langsung pulang kerumahnya, melainkan pergi ke warnet bersama teman-temannya
untuk bermain game online. Begitupun dengan saya ketika waktu SMP, pada waktu
itu saya juga pernah terjerumus kedalam dunia game online. Game yang dulu saya
mainkan adalah Point Blank, Point Blank merupakan sebuah permainan online yang
berbasis RPG atau perang-perangan antara polisi dengan teroris. Permainan itu
sangatlah seru dan dimainkan bersama-sama dengan teman saya. Saya selalu
membeli voucher game itu hanya untuk membeli senjata, biasanya saya satu minggu
mengeluarkan ung sekitar Rp.20.000 hanya untuk membeli voucher. Dulu saya
bermain game itu di warnet sepulang saya sekolah, hamper setiap hari saya pergi
ke warnet, setiap hari sekitar 2 jam saya bermain diwarnet, karena dirumah saya
tidak memasang jaringan internet. Game online itu membuat saya kecanduan, sehri
saja tidak main game saya ketinggaln info-info baik senjata gratis, item gratis
dan banyak lainnya. Semakin kesini saya semakin sadar bahwa bermain game online
ini membuat saya habis uang, selain itu membuat waktu saya terbuang, dan pernh
saya tidak bisa mengerjakan ulangan karena saya bermin game online sehingga lup
untuk belajar. Dari hal itu saya mulai berpikir jik say terus bermain game
online terus menerus sekolah saya akan terganggu, dan uangpun menjadi boros.
Berbeda
dengan diligkungan rumah nenek saya, rumah nenek saya jaraknya lumayan agak
jauh dari pusat kota, sehingga kehidupan disana masih sederhana dan belum
terkontaminasi dengan keadaan Internet. Anak-anak disana masih sering bermain
bersama anak-anak yang lain disekitran rumahnya, setiap sore mereka selalu
bermain bola, petak umpet, dan berbagai permainan tradisional lainnya. Terkadang
saya juga menjadi rindu dengan kumpulnya anak-anak setiap sore hari,l berbeda
dengan pas jaman saya SMP yang dimana anak-anak di lingkungan saya sudah
terkontaminasi dengan kehadiran game online, dan mereka cenderung bermain
dirumahnya masing-masing dibandingkan bermain bersama di luar. Maka dari itu
pengaruh adanya internet ini juga membuat anak-anak pada jaman sekarang malas
untuk melakukan sesuatu dan mereka cenderung terisolir dengan lingkungan
sekitar rumahnya.
Menurut
Spigel (1992) dia berpendpat bahwa media digunakan sebagai alat pengembangan
pendidikan anak, namun disisi lain mencegah mereka agar melakukan kegiatan yang
lebih sehat. Tetapi selain dari itu kehadiran internet juga sangat bermanfaat
sekali untuk perkembangan pengetahuan anak. Karena pada masa anak-anaklah
timbul rasa ingin tahu yang tinggi. Dengan adanya internet ini memudahkan
anak-anak untuk mencari informasi mengenai sesuatu yang dia inginkan dan
minati. Disisi lain internet juga bisa mengajak anak-anak menjadi mempunyai
pemikiran yang luas dan banyak akal, karena semua informasi terdapat di
internet. Menurut Seymor Papert (1993) berpendapat bahwa komputer dan mendia
membawa bentuk-bentuk baru dalam belajar. Hadirnya komputer membuat kebiasaaan
anak-anak menjadi malas dalam belajar dan membuat mereka frustasi belajar
dengan metode kuno. Didalam dunia pendidikan juga internet bisa dijadikan alat
bahn ajar, karena seperti yang kita ketahui sifat anak-anak mudah jenuh. Mungkin
disekolah anak-anak hanya belajar melihat papan tulis saja yang diisi dengan
tulisan-tulisan tentng pelajaran. Berbeda dengan menggunakan komputer dan
internet. Dengan komputer dan internet maka akan terciptalah ruang belajar
baru, yang dimana anak-anak tidak akan merasa jenuh dan mungkin mereka akan
menikmati proses belajar itu.
Dengan
adanya internet juga mungkin anak-anak akan membuat suatu komunitas. Misalnya komunitas
gamers. Dimana para anak-anak itu akan bersatu dan bertukar pikiran antra
setiap anggota komunitas itu, selain itu mereka juga terkadang bisa menjadikan
internet itu sebagai alat untuk berjualan ID atau item disebuah permainan, yang
harganya lumayan untuk menambah-nambah uang jajan.
Memang
dari kehairan internt itu banyak sekali dampak-dampak yang kita rasakan
terutama pada anak anak, yang mungkin berbeda antra anak-anak jaman dahulu
sebelum muncul internet dengan anak-anak masa kini yang selalu tergantung
dengan internet. Bagaimanapun kemajuan teknologi ini tidak bisa kita hentikan,
tetapi kita harus bisa memilah dan memilih mana yang baik untuk kita konsumsi. Terutama
kepada anak-anak kita harus mengajak mereka untuk menggunakan intenet dengan
bijak. Mungkin di internet juga banyak sekali bahaya-bahaya yang sedang
mengancam kita tetapi kita tidak mengetahui bahwa ancama itu sedang mengancam
kita, karena sifat orang-orang di dunia internet itu maya tidak terlihat secara
langsung
Senin, 27 Maret 2017
Servis Lampu Berlimpah Rupiah
Purwokerto- Bagi
sebagian orang rasanya aneh mendengar kata “Servis Lampu” ya memang sangat
jarang orang yang membuka jasa servis lampu. Berbeda halnya dengan Bapak Budi
yang membuka jasa servis lampu di sekitaran Gor Satria Jl.Prof. Dr.Suharso
Purwokerto. Dia selalu berjualan dari sore hari sekitar pukul 17.00 – malam hari
sekitar pukul 22.00. Untuk menyervis sebuah lampu dia hanya membutuhkan obeng
dan solder saja. Selain menerima jasa servis lampu, Bapak Budi juga berjualan
lamu-lampu bekas yang harganya mulai dari Rp.5000. Menurut Bapak Budi biasanya
yang menyervis lampu itu kebanyakan mahasiswa dan pedagang kecil, karena
harganya murah dan kulitasnya tidak jauh berbeda dengan lampu baru. Menurut salah
satu pelanggan “ya lumayan mas harganya murah dibanding dengan lampu yang baru”.
Memang unik sekali jarang orang yang menyulap lampu mati menjadi hidup kembali.
09/03/2017
Kamis, 23 Maret 2017
Masyarakat dan Internet
Hallo kawan kembali lagi dengan saya Hasbi Fauzi Ramadhan,
yang pada minggu kemarin saya telah memposting tentang hubungan Komunitas
Dengan Media. Ya disini sekarang saya akan kembali menulis tentang hal yang
sekarang ini menjadi trendy modern di seluruh dunia yaitu Internet. Pasti kita
semua tahu apa itu Internet. Internet pada masa kini sudah tidak bisa kita
pisahkan lagi didalam kehidupan sehari-hari, semua hal kita lakukan di Internet
mulai bangun tidur sampai tidur lagi tetntunya kita selalu terkoneksi dengan
namanya Internet. Di Internet kita bisa melakukan interaksi dengan fitur fitur
seperti media sosial, lalu di Internet juga kita bisa mencari dan menemukan
semua informasi dengan cepat dan mudah. Salah satunya adalah media sosial, social messaging seperti line, whatsapp,
bbm dan berbagai aplikasi lainnya. Pada jaman sekarang ini rasanya kita seperti
ketinggalan jaman sekali jika tidak mempunyai media sosial, media sosial pada
jaman sekarang ini dijadikan parameter oleh orang-orang, jika mempunyai media
sosial kita dianggap gaul, dan jika seseorang tidak mempunyai media sosial maka
dianggap ketinggalan jaman. Hal ini terjadi terutama pada anak-anak remaja yang
kita sebut sebagai Setan Medsos, mengapa
disebut setan medsos? Karena setiap saat pasti mereka selalu online dalam semua
sosial media yang mereka pakai, selain itu update status dan banyak lagi yang
mereka lakukan saat ini.
Pengguana Internet di Indonesia sangatlah banyak sekali,
berdasarkan informasi yang tertulis di kompas.com mengenai survey tentang penggunaan internet di
Indoneia, Indonesai menempati posisi ke enam negar yang menggunakan Internet. Selain
itu APJII ( Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia melakukan survey
pada tahun 2016 menemukan bahwa 132,7juta orang Indonesia telah terhubung
kejaringan Internet, sedangkan jumlah penduduk Indonesia sekitar 256,2juta jiwa
dan masyarakat terbesar yang menggunakan Internet yaitu dari pulau jawa yaitu
86,3juta. APJII juga menyebtkan bahwa kenaikan angka yang signifikan ini karena
adanya smartphone. Smartphone membawa
dampak yang sangat pesat didalam perkembangan pemakaian Internet pada saat ini,
karena sifatnya yang mudah dibawa kemana saja, menjadikan smartphone sebagai barang favorit terutama pada anak-anak remaja
saat ini.
Selain perkembangan Internet yang saat ini sudah melaju
dengan pesat, disitu juga terdapat para masyrakat terutama di Indonesia yang
masih belum bisa menggunakan Internet seperti kebanyakan orang-orang. Mungkin karena
ada sebagian besar masyarakat menganggap bahwa buat apa Internet, tanpa
internet juga kita bisa melakukan komunikasi. Selain itu ada juga pemikiran
bahwa harga untuk mengakses Internet itu mahal, faktor ekonomi sangat
mempengaruhi sekali dengan pemakaian internet ini. Selain itu yang telah
disampaikan oleh Van Dijk (1994) terdapat empat kendala yang mempengaruh new media diantaranya (1) orang tidak
terampil dan diintimdasi oleh teknologi baru atau memiliki pengalaman yang
buruk tentang penggunaan new media itu. (2) Tidak ada akses untuk mengakses
sebuah jaringan. (3) kurangnya keramahan pengguna. (4) kurangnya kesempatan
pengguna yang signifikan. Dari alasan-alasan itu saya melihat bahwa Indonesia
juga mempunyai kendala seperti itu. Di Indonesia banyak sekali masyarakat yang
tidak pernah menggunakan internet, karena mereka tinggal di pedalaman yang
sangat jauh dan sulit untuk diakses. Ini menyebabkan ketidakmerataan penyebaran
Internet, sehingga Kementrian Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia
mengambil langkah yang menurut saya sangat baik, yaitu “Internet Masuk Desa”
program ini pada awalnya berjalan dengan lancar dan sudah banyak desa-desa
terpencil yang sudah mendapatkan bantuan agar bisa mengakses Internet. Program ini
awalnya sempat terhenti karena faktor-faktor internal dari kominfo sehingga
proyek ini terbengkalai. Namun setelah saya kembali telusuri dari web kominfo.go.id bahwa pada Tahun 2015 kemarin,
Kominfo kembali meneruskan program ini dengan dana Rp. 3 Triliun. Ini sungguh
dana yang cukup besar sekali, mengingat banyak sekali desa-desa terpencil yang
belum bisa mengakses jaringan internet.
Tetapi walaupun seperti itu Internet mudah begitu saja
diterima oleh orang-orang, terutama masyrakat yang mempunyai tradisi atau suatu
kebudayaan yang sangat kental seperti di Kampung Naga Tasikmalaya. Karena masyarkat
seperti itu mempunyai pemikiran buat apa menggunakan Internet dia bisa
berkomunikasi kapan saja mereka mau dengan cara bertemu langsung. Ini menjadi
persoalan mengapa internet susah untuk masuk ke suatu masyarakat yang mempunyai
pemikiran seperti itu.
Begitupun dengan orang-orang yang tinggal dikota, yang
sangat mudah untuk mengakses Internet dengan banyak sekali fasilitas-fasilitas
yang mendukungnya. Mereka juga ada yang merasa kesulitan menggunakan Internet. Contohnya
yaitu Tante saya, walaupun dia tinggal dikota dia tidak bisa mengakses
Internet, dia sudah diajari oleh anak-anaknya tetapi bagi dia Internet ini
merupakan hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Dia lebih memilih membaca Koran
dibandingkan mencari informasi di Internet. Selain itu seperti di kota saya
yaitu Kampung Dukuh yang lokasinya cukup lumayan jauh dari kota. Orang -orang
sana tidak mau untuk membuka diri dan menerima teknologi-teknologi baru, mereka
cenderung menutup diri dan tidak mau untuk menerima hal-hal baru. Karena bagia
mereka hal-hal yang baru itu menyesatkan dan mereka memilih untuk tetap
mempertahankan sesuai dengan kebiasaan masyarakatnya dari dulu.
Didalam jaman internet sekarang ini kita harus cerdas dan
pandai untuk menggunakan internet, internet harus kita jadikan sebagai hal
positif. Kita juga tidak boleh percaya langsung oleh apa-apa yang disampaikan
didalam sebuah Internet, karena bisa saja Internet dijadikan alat untuk
kepentingan politik, lalu ada orang-orang yang mencurangi dengan menyebarkan
berita-berita hoax untuk menjatuhkan
lawan-lawan politiknya. Maka dari itu kita harus cermat didalam menangkap
informasi di sebuah internet agar kita tidak terjerumus kedalam
propaganda-propaganda yang dilakuakan oleh sekelompok orang agar kita mengikuti
dan menuruti sesuai dengan apa yang mereka mau.
Tunggu saya dengan tulisan-tulisan yang baru ya kawan
Kamis, 16 Maret 2017
Komunitas Dengan Media
Hallo
viewers apa kabar? Semoga baik-baik aja ya. Udah lama saya tidak posting di
blog. Ya kali ini saya akan menulis tentang media. Ya media, media itu
merupakan sarana untuk menyampaikan informasi dari seseorang kepada orang lain
melalui saluran tertentu. Pada jaman sekarang ini memang media sangatlah banyak
sekali, terutama yang sekarang sedang ramai di masyarakat itu adalah media
online. Sekarang ini banyak sekali orang-orang yang memakai media online, karena
media online itu merupakan suatu media yang dimana kita harus mempunyai alat
untuk terhubung dengan orang lain. Alat itu bisa smartphone, laptop dan berbagi
gadget lainnya yang terhubung ke jaringan internet. Media sosial ini merupakan
sebuah media baru, yang dimana didalam penympian informasi, tidaklah
membutuhkan waktu yang sangat lama. Cukup dengan beberapa menit saja kita sudah
bisa menyampaikan dan mencari suatu informasi dengan cepat dan sumbernyapun
banyak juga. Didalam media sosial juga
kita bisa membuat suatu komunitas atau
grup tentang semua hal sesuai dengan minat kita. Biasanya komunitas itu berada
di media sosial seperti facebook atau seperti di dalam instant messaging. Suatu komunitas yang terbentuk didalam media
sosial itu dinamakan sebagai komunitas virtual. Komunitas virtual
merupakan suatu komunitas yang berada didalam dunia maya. Didalam komunitas
virtual itu juga kita tidak harus bertemu secara langsung dengan orang-orang
yang ingin kita hubungi. Kelebihan dari komunitas virtual juga, kita
berinteraksi tidak membutuhkan tempat dan waktu. Kita bisa kapan saja melakukan
interaksi dengan orang-orang karena
interaksinya melalui media sosial. Selain virtual
community juga terdapat Organic
Community, berbeda dengan community
virtual, organic community cara berinteraksinya langsung bertatap muka dan
berinteraksi menggunakan bahasa verbal dan nonverbal. Selain itu dari organic community membutuhkan ruang dan
waktu untuk mereka bisa berinteraksi antara satu dengan yang lain. Tentunya didalam
komunitas ini setiap individu harus mempunyai waktu agar mereka bisa mengobrol
dan berinteraksi antara sesame anggota komunitas. Sekarang saya juga sedang
mengalami hal seperti itu, saya merupakan salah satu anggota dari komunitas
virtual yaitu Indonesia Corolla Dx Community. Itu merupakan sebuah komunitas
yang dimana isinya merupakan pecinta mobil tua yaitu Toyota Corolla Dx yang
dirakit pada tahun 1980-1983. Saya mengikuti komunitas itu di media sosial
facebook. Didalam komunitas itu saya bertemu dengan banyak orang yang mempunyai
kesukaan yang sama dengan saya. Lalu didalam komunitas itu saya berinteraksi
dengan orang lain yang tidak saya kenal dan lokasinya jauh dengan saya. Didalam
komunitas itu saya sharing dan mencari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan
kesukaan saya itu. Menurut saya grup di facebook itu sangat bermanfaat bagi
orang-orang. Karena itu bisa dijadikan media untuk saling mengenal dan saling
bertukar pilihan antara para anggotanya. Didalam grup itu juga saya menemukan
orang-orang yang tempatnya satu kota dengan saya. Setelah saya mengetahui bahwa
ada juga orang yang satu kota dengan saya yang merupakan salah satu anggota
dari komunitas di facebook itu. Akhirnya karena sering berinteraksi dengan
orang-orang yang satu kota dengan saya itu didalam media sosial, akhirya
kamipun mengadakan acara untuk berkumpul dengan orang-orang yang menyukai
Corolla DX di kota Garut. Disitu kami saling berkenalan satu sama lain, pada
waktu awal bertemu hanya sedikit orang yang datng sekitar 5 orang, dari situ
kami merintis untuk dibuat suatu komunitas, akhirnya saya dan temn-temn memberi
nama komunitas itu Corolla DX Garoet. Maka disitu terjadi Organic Community, karena pada hari itu saya berkumpul dengan
teman-teman saya yang mempunyai kesukaan yang sama dengan saya. Setelah itu
kami selalu mengadakan agenda berkumpul yang diadakan seminggu sekali yaitu
pada malam minggu. Didalam komunitas itu juga kami mempunyai tujuan yaitu ingin
mengajak teman-teman yang mempunyai kesukaan terhadap Corolla DX untuk bisa
bergabung dan menjadi sebuah komunitas yang besar. Setelah membuat komunitas
itu, ternyata banyak sekali orang-orang yang ikut berpartisipasi dan sekarang
jumlah anggota komunitas saya itu sekitar 40 orang. Menurut saya komunitas ini
sangat memberikan dampak positif, karena seperti yang kita kethui bahwa yang
namanya kendaraan tua identic dengan mogok dan akan mendapatkan banyak kendala.
Dengan aanya komunitas ini kita bisa sharing antr sesame anggota, agar kita
mempunyai pencerahan apa yang harus dilakukan ketika mobil mogok, lalu dimana
mencari sparepart dan banyak hal
positif lainnya yang kamu dapat dari komunitas itu. Selain didalam Organic Community , komunitas saya juga
termasuk kedalam Virtual Community karena
kami juga mempunyai grup yaitu di WA, yang isinya merupakan anggot-anggota daro
komunitas DX itu. Didalam grup itu juga biasnya terdapat diskusi-diskusi
seperti membuat event, lalu laporan kas, dan banyak sekali yang berurusan
dengan komunitas itu. Karena jika berkumpul tidak semuanya bisa mengikuti
perkumpulan itu, karena rata-rata anggota komunitas saya itu umurya sudah
dewasa ada juga yang umurnya sudah lebih dari 40 tahun. Selain itu ada
kesibukan kesibukan karena mereka bekerja, sehingga terkadang tidak sempat
untuk bertemu langsung, jadi interaksiya hanya bisa dilakukan didalam instant messaging tadi. Tetapi dalam virtual community komunitas saya, saya
juga terkadang mendapatkan kendala-kendla. Kendala itu berupa kesalah pahaman
informasi antra pemberi informasi dengan penerima informasi, kesalahpahaman itu
bisa membuat ftal dan anggota didlam komunitas saya itu tidak harmonis. Memang sebaiknya
penyampaian informasi itu disampaikan secra langsung berttp muka tetapi kita
harus menyesuaikan ruang dan waktu karena setiap anggota dari komunitas say itu
mempunyai kesibukannya sendiri-sendiri.
Ya
jadi perkembagan sebuah teknologi itu memberikan banyak sekali manfaat bagi
kita terutama didalam hal mencari informasi dan mendpatkan informasi. Dengan teknologi
yang canggih seperti sekarang ini yaitu era
internet kita bisa dengan cepat untuk mencari informasi yang kita ingin
ketahui. Kemajuan informasi itu juga bisa membentuk sebuah komunitas virtual
yang sesuai dengan keinginan dan kesukaan kita. Dalam menggunakan teknologi itu
juga kita harus tetap mengerti aturan dan batasan agar tidak terjadi konflik
antara sesama anggota komunitas itu.
Ya
terimakasih kepada pembaca yang sudah membaca pengalaman saya yang bertema new media . tunggu saya dengan
tulisan-tulisan saya yang baru kawan-kawan. J
Langganan:
Postingan (Atom)